Jumat, 31 Mei 2013

KARENA UKURAN KITA TAK SAMA

Oleh Salim A. Fillah       
"seperti sepatu yang kita pakai, tiap kaki memiliki ukurannya
    memaksakan tapal kecil untuk telapak besar akan menyakiti
    memaksakan sepatu besar untuk tapal kecil merepotkan
    kaki-kaki yang nyaman dalam sepatunya akan berbaris rapi-rapi"

Seorang lelaki tinggi besar berlari-lari di tengah padang. Siang itu, mentari seakan didekatkan hingga sejengkal. Pasir membara, ranting-ranting menyala dalam tiupan angin yang keras dan panas. Dan lelaki itu masih berlari-lari. Lelaki itu menutupi wajah dari pasir yang beterbangan dengan surbannya, mengejar dan menggiring seekor anak unta.

Di padang gembalaan tak jauh darinya, berdiri sebuah dangau pribadi berjendela. Sang pemilik, ’Utsman ibn ‘Affan, sedang beristirahat sambil melantun Al Quran, dengan menyanding air sejuk dan buah-buahan. Ketika melihat lelaki nan berlari-lari itu dan mengenalnya,

“Masya Allah” ’Utsman berseru, ”Bukankah itu Amirul Mukminin?!”

Ya, lelaki tinggi besar itu adalah ‘Umar ibn Al Khaththab.

”Ya Amirul Mukminin!” teriak ‘Utsman sekuat tenaga dari pintu dangaunya,

“Apa yang kau lakukan tengah angin ganas ini? Masuklah kemari!”

Dinding dangau di samping Utsman berderak keras diterpa angin yang deras.


kisah inspirasi
”Seekor unta zakat terpisah dari kawanannya. Aku takut Allah akan menanyakannya padaku. Aku akan menangkapnya. Masuklah hai ‘Utsman!” ’Umar berteriak dari kejauhan. Suaranya bersiponggang menggema memenuhi lembah dan bukit di sekalian padang.

“Masuklah kemari!” seru ‘Utsman,“Akan kusuruh pembantuku menangkapnya untukmu!”.

”Tidak!”, balas ‘Umar, “Masuklah ‘Utsman! Masuklah!”

“Demi Allah, hai Amirul Mukminin, kemarilah, Insya Allah unta itu akan kita dapatkan kembali.“

“Tidak, ini tanggung jawabku. Masuklah engkau hai ‘Utsman, anginnya makin keras, badai pasirnya mengganas!”

Angin makin kencang membawa butiran pasir membara. ‘Utsman pun masuk dan menutup pintu dangaunya. Dia bersandar dibaliknya & bergumam,

”Demi Allah, benarlah Dia & RasulNya. Engkau memang bagai Musa. Seorang yang kuat lagi terpercaya.”

‘Umar memang bukan ‘Utsman. Pun juga sebaliknya. Mereka berbeda, dan masing-masing menjadi unik dengan watak khas yang dimiliki.

‘Umar, jagoan yang biasa bergulat di Ukazh, tumbuh di tengah bani Makhzum nan keras & bani Adi nan jantan, kini memimpin kaum mukminin. Sifat-sifat itu –keras, jantan, tegas, tanggungjawab & ringan tangan turun gelanggang – dibawa ‘Umar, menjadi ciri khas kepemimpinannya.

‘Utsman, lelaki pemalu, anak tersayang kabilahnya, datang dari keluarga bani ‘Umayyah yang kaya raya dan terbiasa hidup nyaman sentausa. ’Umar tahu itu. Maka tak dimintanya ‘Utsman ikut turun ke sengatan mentari bersamanya mengejar unta zakat yang melarikan diri. Tidak. Itu bukan kebiasaan ‘Utsman. Rasa malulah yang menjadi akhlaq cantiknya. Kehalusan budi perhiasannya. Kedermawanan yang jadi jiwanya. Andai ‘Utsman jadi menyuruh sahayanya mengejar unta zakat itu; sang budak pasti dibebaskan karena Allah & dibekalinya bertimbun dinar.

Itulah ‘Umar. Dan inilah ‘Utsman. Mereka berbeda.

Bagaimanapun, Anas ibn Malik bersaksi bahwa ‘Utsman berusaha keras meneladani sebagian perilaku mulia ‘Umar sejauh jangkauan dirinya. Hidup sederhana ketika menjabat sebagai Khalifah misalnya.

“Suatu hari aku melihat ‘Utsman berkhutbah di mimbar Nabi ShallaLlaahu ‘Alaihi wa Sallam di Masjid Nabawi,” kata Anas . “Aku menghitung tambalan di surban dan jubah ‘Utsman”, lanjut Anas, “Dan kutemukan tak kurang dari tiga puluh dua jahitan.”

Dalam Dekapan ukhuwah, kita punya ukuran-ukuran yang tak serupa. Kita memiliki latar belakang yang berlainan. Maka tindak utama yang harus kita punya adalah; jangan mengukur orang dengan baju kita sendiri, atau baju milik tokoh lain lagi.

Dalam dekapan ukhuwah setiap manusia tetaplah dirinya. Tak ada yang berhak memaksa sesamanya untuk menjadi sesiapa yang ada dalam angannya.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat tulus pada saudara yang sedang diberi amanah memimpin umat. Tetapi jangan membebani dengan cara membandingkan dia terus-menerus kepada ‘Umar ibn ‘Abdul ‘Aziz.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat pada saudara yang tengah diamanahi kekayaan. Tetapi jangan membebaninya dengan cara menyebut-nyebut selalu kisah berinfaqnya ‘Abdurrahman ibn ‘Auf.

Dalam dekapan ukhuwah, berilah nasehat saudara yang dianugerahi ilmu. Tapi jangan membuatnya merasa berat dengan menuntutnya agar menjadi Zaid ibn Tsabit yang menguasai bahawa Ibrani dalam empat belas hari.

Sungguh tidak bijak menuntut seseorang untuk menjadi orang lain di zaman yang sama, apalagi menggugatnya agar tepat seperti tokoh lain pada masa yang berbeda. ‘Ali ibn Abi Thalib yang pernah diperlakukan begitu, punya jawaban yang telak dan lucu.

“Dulu di zaman khalifah Abu Bakar dan ‘Umar” kata lelaki kepada ‘Ali, “Keadaannya begitu tentram, damai dan penuh berkah. Mengapa di masa kekhalifahanmu, hai Amirul Mukminin, keadaanya begini kacau dan rusak?”

“Sebab,” kata ‘Ali sambil tersenyum, “Pada zaman Abu Bakar dan ‘Umar, rakyatnya seperti aku.
Adapun di zamanku ini, rakyatnya seperti kamu!”

Dalam dekapan ukhuwah, segala kecemerlangan generasi Salaf memang ada untuk kita teladani. Tetapi caranya bukan menuntut orang lain berperilaku seperti halnya Abu Bakar, ‘Umar, “Utsman atau ‘Ali.

Sebagaimana Nabi tidak meminta Sa’d ibn Abi Waqqash melakukan peran Abu Bakar, fahamilah dalam-dalam tiap pribadi. Selebihnya jadikanlah diri kita sebagai orang paling berhak meneladani mereka. Tuntutlah diri untuk berperilaku sebagaimana para salafush shalih dan sesudah itu tak perlu sakit hati jika kawan-kawan lain tak mengikuti.

Sebab teladan yang masih menuntut sesama untuk juga menjadi teladan, akan kehilangan makna keteladanan itu sendiri. Maka jadilah kita teladan yang sunyi dalam dekapan ukhuwah.

Ialah teladan yang memahami bahwa masing-masing hati memiliki kecenderungannya, masing-masing badan memiliki pakaiannya dan masing-masing kaki mempunyai sepatunya. Teladan yang tak bersyarat dan sunyi akan membawa damai. Dalam damai pula keteladannya akan menjadi ikutan sepanjang masa.

Selanjutnya, kita harus belajar untuk menerima bahwa sudut pandang orang lain adalah juga sudut pandang yang absah. Sebagai sesama mukmin, perbedaan dalam hal-hal bukan asasi
tak lagi terpisah sebagai “haq” dan “bathil”. Istilah yang tepat adalah “shawab” dan “khatha”.

Tempaan pengalaman yang tak serupa akan membuatnya lebih berlainan lagi antara satu dengan yang lain.

Seyakin-yakinnya kita dengan apa yang kita pahami, itu tidak seharusnya membuat kita terbutakan dari kebenaran yang lebih bercahaya.

Imam Asy Syafi’i pernah menyatakan hal ini dengan indah. “Pendapatku ini benar,” ujar beliau,”Tetapi mungkin mengandung kesalahan. Adapun pendapat orang lain itu salah, namun bisa jadi mengandung kebenaran.”

sepenuh cinta,
Salim A. Fillah

Minggu, 12 Mei 2013

Bekerja Sepenuh Cinta

Inna sukuuta al-aqwiyaa laisa dha'fun.
Innamaa huwa furshatun lid-dhu'afaa an yatakallamuu qabla an yasmuthuu lil-abad

(Diamnya orang- orang yang kuat, bukan mencerminkan kelemahan.
Namun ia memberikan kesempatan kepada orang-orang lemah untuk puas hati berbicara, sebelum mereka dibungkam dan diam selamanya)

Kamis, 09 Mei 2013

"Hormati Proses Hukum, Kader PKS Hanya Minta Keadilan" | kultwit @tifsembiring

  1. Assalamu'alaikum wrwb, selamat malam tweeps sekalian. Semoga selalu dlm sehat dan semangat. Amien. Sy akan kultwit..☺ #HormatiProsesHukum

  2. Pertama mengenai salah paham proses penyitaan mobil di DPP PKS oleh petugas KPK. Menurut sekuriti gedung petugas KPK tiba pkl 22.00 malam.

  3. T api menurut keterangan Johan Budi KPK tiba pukul 20.00 senin malam 6/5/2013. Jadi ada perbedaan 2 jam...

  4. Menurut SG (sekuriti gedung) petugas tidak membawa surat penyitaan dan tdk jelas brp mobil dan mobil yg mana yg akan disita.

  5. Ketika ditanyakan, petugas KPK menjawab "surat itu nanti saja, bisa menyusul". Menurut Johan Budi, petugas KPK membawa surat penyitaan.

  6. Menurut SG, petugas KPK berucap "Gedung PKS inipun bisa kami sita". Mrk bersitegang SG tdk mau melepaskan mobil2 tsb. Lalu mobil disegel.

  7. Pagi selasa 7/5 sy dpt info dr teman2, sy dalami. Berita2 ramai dg judul "PKS halangi penyitaan mobil2 milik LHI".

  8. Info teman2 di DPP PKS mobil yg mau dibawa 6, pdhl mobil LHI hanya 1 dan 1 lagi kend operasional DPP. 3 lg mlk kader.

  9. Sy kontak Pak Johan Budi. Lalu sy kontak DPP PKS. Pernyataan AlMuzammil Yusuf-DPP, "Silakan sita mobil2 tsb, tapi buat berita acaranya".

  10. Kesimpulan: Silakan disita mobil2 di gdg PKS yg diduga ada kaitan dg kasus LHI, tapi harus sesuai prosedur hukum.

  11. Kedua ttg Ahmad Fathanah (AF) yg memang jadi biang masalah yg mencoreng nama PKS. AF bukan kader, bukan pengurus PKS.

  12. AF berteman dg Pak Luthfi Hasan Ishaq (LHI) sjk dulu. AF pernah masuk penjara th 2005, terbukti wanprestasi voucher dan palsukan ttd LHI.

  13. Info lain yg perlu diklarifikasi AF pernah di hukum di Thailand dan Australia. Stlh bebas AF kembali merapat kpd LHI.

  14. AF memanfaatkan kedekatan dg LHI, diduga menjual nama LHI u/ dapatkan fee dan proyek2 u/ kepentingan pribadi.

  15. Kaitan AF dg bbrp wanita, itu adalah tanggung jawab pribadi AF. Diluar pengetahuan pengurus PKS. Dia bukan kader PKS.

  16. Pernyataan isteri AF bu Septi, bhw AF bukan kader PKS. Ayu Azhari: AF menjanjikan kerjaan show. Vitalia: AF kasih mobil dan berlian.

  17. Dan wanita2 lain, terkait AF yg tidak ada hubungannya dg PKS. Kutipan media yg meng-ulang2 kata AF, LHI, Wanita2, terkesan satu kesatuan.

  18. Kesimpulan: AF bukan kader PKS, memanfaatkan LHI. Minta uang kpd Laguna, u/ kepentingan pribadi. Yg tertangkap tangan adlh AF bukan LHI.

  19. Jadi uang rp 1 Milyar itu tidak sampai ke LHI, disita KPK dr AF. Sy pernah komentar:"Kasus LHI bukan penyuapan, tp percobaan penyuapan".

  20. Ketiga, kasus LHI dan saksi2: LHI ditahan dr DPP PKS sehari setelah AF ditangkap. KPK menyangka bhw uang dr AF akan diberikan kpd LHI.

  21. KPK menyangka bhw LHI menggunakan pengaruhnya di Kementan untuk dapatkan tambahan kuota import daging sapi.

  22. KPK menyangka LHI melalukan pencucian uang. Pengacara LHI, Pak Assegaf bertanya:"Pencucian uang yg mana? Wong uangnya blm diterima!"

  23. Cacian thdp PKS merajalela, gambar2 kartun di socmed menyerang PKS. Sejumlah saksi2 dipanggil, isu seksi bagi media.

  24. Hadir: Mentan Suswono, Dirjen, mantan dirjen, Ridwan ptra KH Hilmi, Sekjen PKS, Bendum PKS, Jazuli, isteri LHI. Besok KH Hilmi Aminuddin.

  25. Hari senin 13/5 rencananya Presiden PKS Anis Matta. Adiknya Saldi Matta sudah. Tidak tahu siapa lg yg akan menyusul.

  26. Wajar kader2 dan pengurus PKS bertanya ttg keadilan hukum. Ada kasus sebesar rp 1,3 Trilyun (rp 1.300 milyar) 2thn baru jadi tersangka..

  27. Dan ybs tidak ditahan. Tapi LHI kasusnya rp 1 Milyar, uang belum diterima. Langsung ditahan, digelandang malam2 dari kantor DPP PKS?

  28. Semua orang sama posisinya dihadapan hukum, hanya kader2 bertanya, mengapa ada perlakuan yang berbeda.

  29. Soal orang2 yg dipanggil KPK, orang awam kadang sulit membedakan mana tersangka mana saksi. Ada yg tanya apakah AF presiden PKS?..☺

  30. PKS masih me-nunggu2 apa tuduhan thd LHI. Siapa sebenarnya yg salah. Semoga keadilan tetap tegak di negeri ini ...

  31. Sebagai partai dakwah, kami tetap meng-islah bangsa ini, PKS akan terus berjuang demi kebaikan dan kejayaan Indonesia. Tak peduli cacian.

  32. Setiap perjuangan pasti ada rintangan dan cobaannya. Insya Allah kader2 PKS tetap tegar. Hingga mencapai "Kalimatullah hiyal 'ulya".

  33. Kita harus tetap #HormatiProsesHukum dinegeri yang kita cintai ini. Terimakasih atas kesabaran tweeps budiman tlh mengikuti kultwit ini.

Rabu, 08 Mei 2013

Praktek Penerapan Fiqih Muwazanah, Fiqih Ikhtilaf, Fiqih Ma'alat dalam Da'wah


Syekh Abdurrahman bin Nashir Al-Barrak, adalah ulama sepuh di Arab Saudi yang sangat disegani. Beliau mengeluarkan fatwa terkait dengan referendum UU Mesir yg menimbulkan polemik di kalangan Islamiyyin Mesir, antara yg pro dan kontra dalam hal partisipasi memberikan suara di dalamnya... Cukup menarik cara beliau melihat sudut pandangnya. Fatwa yg sarat dengan pandangan utuh tengan fiqih siyasi dalam kontek kekinian... silakan dibaca... [Abdullah Haidir]
Musyafa AR: "Praktek penerapan: 1. FIQIH MUWAZANAH 2. FIQIH IKHTILAF 3. FIQIH MA-ALAT. Mumtaz (excellent)"



حكم التصويت للدستور المصري 

Hukum memberikan Suara dalam Referendum UUD Mesir
[diterjemahkan oleh: ust Hatta Syamsuddin]


Segala puji hanyalah bagi ALLah, sholawat dan salam atas hamba dan Rasul-Nya Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Amma bakd
Telah sampai kepadaku terjadinya perbedaaan pendapat di antara saudara kami para Ahli Sunnah di Mesir seputar permasalahan pemberian suara dalam Referendum UUD Mesir. Perbedaan diantara mereka adalah seputar hukumnya : apakah haram, boleh atau bahkan wajib. Sebagaimana diketahui bahwa setiap mereka memiliki hujjah dan dalil untuk menguatkan pendapatnya. Dan saya telah mengkaji dalil dan hujjah mereka, dan sepanjang yang saya dapati cara beristidlal (berhujjah dengan dalil) sama-sama kuat yang mungkin membuat bingung mereka yang mengkajinya.
Dan awal timbulnya perbedaan dalam hal ini adalah disebabkan:
1. Adanya dalam UUD ini “pasal kekufuran” yang semua saudara kita tidak berbeda pendapat seputar kebatilannya, serta haramnya menaruh pasal tersebut dalam kondisi sukarela tanpa paksaan.
2. Adanya dalam UUD ini pasal kebaikan yang akan mendekatkan penegakan hukum syariah. Pasal inilah yang membuat kaum oposisi tidak rela adanya penegakan syariah melalui UUD ini.
Yang tergambar bagiku setelah mengkaji beragam paradigma dan cara berpikir saudara-saudara kami ahli Sunnah, bahwa hukum pemberian suara untuk mendukung UUD ini jika tidaklah wajib maka boleh (jaiz). Dan hal tersebut sama sekali tidak termasuk dalam kategori  mengakui dan meridhoi kekufuran. Hal ini tidak lebih dari bab menolak keburukan yang lebih berbahaya dari keburukan yang ada, serta memilih hal yang dianggap lebih ringan kerusakannya (akhoffu dororain).
Dan tidak ada lagi dihadapan kaum muslimin yang akan memberikan suara kecuali hal ini, atau justru hal yang lebih buruk lagi. Dan bukanlah bagian dari hikmah (kebajikan), baik secara logika maupun syar’i , ketika kita meninggalkan sebuah urusan (referendum),  yang hal ini akan memberikan kesempatan bagi golongan batil  yang terdiri dari kaum kafir dan munafiq untuk mewujudkan keinginan mereka.
Tidak ragu lagi bahwa mereka yang bersemangat untuk menegakkan syariah – yang memang menjadi komitmen setiap yg beriman kepada Allah dan RasulNya – meskipun mereka berbeda pendapat dalam urusan referendum ini, sesungguhnya mereka adalah para mujtahidun sehingga urusan  mereka seputar antara mendapatkan satu atau dua pahala. Tetapi (yang lebih penting lagi) adalah wajib bagi mereka bersungguh-sungguh untuk menyatukan barisan kaum muslimin dihadapan musuh yang tidak menginginkan Islam tegak di negeri mereka.
Dan aku tidak melihat ada perbedaan signifikan antara pemilihan Presiden dengan referendum UUD ini. Sesungguhnya setiap yang berakal dan memahami realita mengetahui sepenuhnya bahwa presiden muslim yang terpilih ini, tidak mampu menegakkan syariah secara dominan, apalagi mewujudkan penegakan syariah sepenuhnya sebagaimana yang diinginkan mereka kaum muslimun yang sholih dan ikhlas. Hal ini disebabkan karena ada kekuatan dan simbol-simbol kebatilan yang telah menguasai negeri ini, begitu pula disebabkan karena kondisi masyarakat internasional yang dikelola PBB yang disetiri oleh Amerika.
Presiden Mesir yang terpilih saat ini – semoga Allah SWT senantiasa menjaganya dan memberikan taufik-, ia tidak memiliki pendukung di tengah masyarakat internasional, maka dukung dan bantulah ia agar mampu menegakkan syariah sesuai dengan kemampuannya, dan loloskanlah UUD ini yang Presiden saat ini –dengan keterbatasannya- belum bisa membuat yang lebih baik dari yang ada.
Dan engkau sekalian sama-sama mengetahui, bahwa meninggalkan pemberian suara dalam referendum UUD ini, akan memudahkan musuh baik dari dalam maupun luar,  dan hal inilah yang selalu dinanti-nantikan mereka dari kalian. Maka bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan antara kalian (kaum muslimin).
Sudah sama dipahami bahwa tidak ada seorangpun dari kalian meridhoi atas pasal-pasal di UUD ini yang bertentangan dengan syariah, akan tetapi meloloskan UUD ini (menang dlm Referendum -ed) adalah sebuah hal yang teramat mendesak (dhorurot), untuk menghindari kondisi yang lebih buruk lagi.
Seandainya seorang dari kalian diminta memilih siapa yang akan memerintah negeri diantara Komunis atau Nashrani, maka secara syar’i dan logika pasti akan memutuskan untuk memilih yang paling ringan keburukan dan permusuhannya terhadap kaum muslimin.
Sebuah hal yang sama dipahami, bahwa sebuah kewajiban yang tidak mampu untuk dikerjakan (karena kondisi dan situasi tertentu), pada dasarnya hukumnya bukan lagi wajib. 
Dan kaum muslimin sepenuhnya bersama kalian dengan hati-hati mereka dan kesungguhan mereka. Maka janganlah perbedaan diantara kalian menjadi sebab terhapusnya impian mereka. Aku memohon kepada Allah agar Ia mengilhamkan kepadamu petunjuk, dan menyatukan hati-hati kalian.
Dan jika memang ditakdirkan masih tersisa perbedaan diantara kalian, maka wajib berhati-hati jangan sampai memperlambat/menghalangi orang-orang yang akan memberikan suara, dan juga berhati-hati jangan sampai ada saling menyerang, mengkafirkan, mencap sebagai pengkhianat, dan mengolok-olok yang lain. Karena tidaklah hal berdosa sebuah perbedaan antara mujtahid, tetapi dosa ada pada permusuhan dan pembangkangan.  Semoga Allah SWT melindungi kalian dari hal yang demikian, serta memperbaiki hati dan niat kalian, meluruskan pikiran kalian, dan memenangkan agama-Nya melalui diri kalian.

sumber: pkspiyungan.com
  وصلى الله وسلم على عبده ورسوله محمد وآله وصحبه

Cabut Izin Perusahaan yang Anti Serikat Pekerja!

JAKARTA - Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) mendesak agar pemerintah berani mencabut izin perusahaan yang terbukti anti kepada serikat pekerja. Hal itu ditegaskan mengingat masih adanya aktivisi buruh dalam serikat pekerja yang mengalami intimidasi dan kriminalisasi serta upaya memberangus serikat pekerja.

Presiden KSPI dan Presidium MPB, Said Iqbal, mengatakan saat ini dua pimpinan buruh terancam mendekam di tahanan karena berjuang demi kesejahteraan anggotanya. Dua orang tersebut, katanya, adalah Edi Iriawadi Ketua SP Indocement yang juga Ketua Forum Buruh Bogor Bersatu (FB3), serta Pujianto Ketua FSPMI dan Koordinator MPBI Jawa Timur.

"Kasus yang dialami Edi Iriawadi adalah upaya pelemahan dan pemberangusan gerakan serikat pekerja di Indocement, di mana kasus ini berawal dari keberhasilan Edi Iriawadi memperjuangkan kenaikan upah sebesar 150% pada tahun 2011, yang biasanya hanya naik 8%," ungkapnya di Jakarta, Rabu (5/12).

Dia menambahkan, manajemen diduga membuat skenario konflik serikat pekerja dengan sekelompok preman, di mana pada tanggal 7 September 2012, sekelompok preman tersebut melakukan penyerangan ke sekretariat serikat pekerja yang berada di dalam area perusahaan.

Anehnya, kata Said, Manajemen Indocement terkesan membiarkan penyerangan itu. "Pada akhirnya karena merasa tidak aman, sebagian karyawan Indocement berkumpul dan menghadang penyerangan. Upaya perlawanan dari pihak karyawan atau anggota Serikat Pekerja Indocement dengan meninggalkan pekerjaan, dianggap sebagai "perbuatan tidak menyenangkan" yang dilaporkan ke Polda Jawa Barat," urainya sembari menambahkan, saat ini, Edi Iriawadi sedang menjalani tahanan rumah dari Kejaksaan Negeri Cibinong.

Dia juga menyebut, kriminalisasi aktivis buruh juga dialami Pujianto dan Doni yang ditahan aparat dengan tuduhan "provokasi dan perusakan" pada saat aksi tanggal 20 November 2012 ketika buruh menuntut kenaikan upah minimum di Jawa Timur. Meski kemudian pada akhirnya pada 29 November 2012, terang Said, penahanan mereka ditangguhkan karena tekanan para buruh.

(dikutip dari Gresnews/kki-wied)

Sabtu, 04 Mei 2013

Kriminalisasi Aktivis Buruh sebagai Tahanan Politik, Kapan Dihentikan?


13540641981240700151 
Kriminalisasi aktivis buruh sebagai tahanan politik, kapan dihentikan? (sekelumit keprihatinan atas penahanan sdr. Edi Eriawadi, aktivis Buruh Bogor)
Menjelang tidur semalam, saya diskusi kecil via Black Berry Messeger (BBM) dengan Basrizal, S.H, advokat LBH DPP ASPEK Indonesia yang merupakan salah satu team kuasa hukum sdr. Edi Iriawadi. Berikut beberapa point penting dan merupakan rangkuman dari hasil diskusi yang bisa saya share ke pembaca, khususnya para aktivis Serikat Buruh yang penasaran terhadap kasus krimininalisasi dan penahanan kawan seperjuangan kita sdr. Edi Iriawadi rumah tanahan Bandung Jawa Barat.
Sejak Selasa, 27 Nopember 2012 Edi iriawadi aktivis buruh Bogor,kordinator Forum Buruh Bogor Bersatu (FB3), sekaligus ketua umum Serikat Pekerja PT. Indocement dan Vice Presiden KSPI, meringkuk di Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung sebagai tersangka. Padahal menurut KUHAP, kepentingan penahanan adalah untuk penyidikan. Sedangkan penyidikan oleh Polda sebenarnya sudah selesai dilakukan, dan tinggal berkas diserahkan ke kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
Sebenarnya, pada Senin tanggal 26 Nopember 2012, sdr Edi Iriawadi dipanggil oleh Penyidik Polda Jawa Barat untuk pelimpahan berkas ke Kejaksaan Tinggi. Namun mulai pagi hingga sore, pelimpahan tersebut tidak kunjung dilakukan, yang terjadi justru saat itu juga, Kepolisian Polda Jawa Barat mengeluarkan surat perintah penangkapan dan penahanan terhadap sdr. Edi Iriawadi. sebagai bentuk protes, sdr.Edi Iriawadi pun menolak menandatangani surat tersebut. Sedangkan kuasanya Basrizal, S.H. mengajukan pada saat itu juga mengajukan penangguhan Penahanan akan tetapi tidak dikabulkan, sehingga pada malam itu juga, sdr. Edi Iriwadi tidak boleh pulang, alias ditahan di Polda Jawa Barat.
Paginya, kawan-kawan anggota SP Indocement dan beberapa anggota Serikat Pekerja dari berbagai perusahaan di Bogor sudah berdatangan untuk memberikan support dan dukungan terhadap sdr. Edi. Aneh bin ajaib, saat kuasa hukum kembali minta penangguhan penahanan, kembali permohonan tersebut ditolak, justru sdr. Edi dipindah ke Rumah Tahanan Negara Klas I Bandung, Jawa Barat.
Sejak Sdr Edi Iriawadi menjadi ketua umum Serikat Pekerja Indocement, perubahan di PT. Indocement signifikan memang terjadi. Terutama soal kesejahteraan pekerja, dalam hal kekenaikan upah misalnya, buah dari negosiasi dan perundingan yang dilakukan kenaikanya mencapai 150%, yang sebelumnya hanya berkisar 5-10%. Halmana bagi Serikat Pekerja tentu merupakan lompatan dan prestasi yang luar biasa. Lain halnya bagi perusahaan. Inilah awal mula, sdr. Edi Iriawadi kemudian menjadi “target” sasaran tembak perusahaan.
Sebenarnya, kasus apa yang menimpa Sdr. Edi Iriawadi ?
Pada awalnya, pagi hari tanggal 7 September 2012 tiba-tiba terjadi penyerangan oleh sekitar 100an orang tidak dikenal (Preman) terhadap kantor Serikat Pekerja PT. Indocement yang berada disekitar area Pabrik. Tidak tahu menagapa, begitu mudahnya orang-orang tidak dikenal ini bisa memasuki area pabrik dengan membawa senjata dan pentungan. Padahal dalam keadaan normal, setiap tamu bahkan karyawan diperiksa oleh keamanan sebelum memasuki area pabrik. Singkat cerita, terjadilah kerusuhan yang mengakibatkan korban luka-luka parah dari pihak anggota Serikat Pekerja yang berada di sekretariat Serikat Pekerja pada waktu itu.
Saat terjadi kerusahan tersebut, semua pekerja panik dan sdr. Edi selaku ketua umum Serikat Pekerja menginstruksikan kepada anggota untuk mematikan mesin guna menghindari kejadian yang tidak di inginkan yang mengakibatkan kerugian perusahaan. Dan secara prosedur maupun SOP apa yang dilakukan oleh sdr. Edi benar bahkan mendapat izin dari atasanya saat itu.
Belakangan, rupanya management PT. Indocement menggunakan ini sebagai Laporan pidana perbuatan tidak menyenangkan sebagaimana diatur dalam pasal 335 KUHP. Hingga akhirnya oleh penyidik Polda Jawa Barat sdr. Edi ditetapkan sebagai tersangka kemudian ditangkan dan ditahan di Polda Jawa Barat selama satu malam dan akhirnya diseret ke Rumah Tanahan Bandung, Jawa Barat hingga saat ini.
Dilain pihak, kasus penyerangan dan penganiayan maupun indikasi Union Busting terhadap Serikat Pekerja ini, saat ini masih masih berjalan. Laporan dan pengaduan sudah dilakukan, baik ke pihak kepolisian, Komisi IX DPR RI maupun ke Komnas HAM. Namun ternyata, sdr Edi lebih dulu ditahan, dengan pasal sampah dan karet 335 KUHP, dibandingkan dengan pelaku penganiayaan dan pelaku union busting.
Kasus semacam ini (kriminalisasi aktivis buruh), bukan kali pertamanya terjadi dalam konteks dinamika Gerakan buruh. Kasus serupa, baru-baru ini juga dialami oleh Sartono, aktivis buruh PT. Panarub Industri Tangerang, yang juga sempat mendekam di jeruji besi, neraka dunia. Sebelumnya juga, Pujianto aktivis FSPMI Jawa Timur juga mengalami hal yang hampir sama. Dari sini, terlihat begitu gampang dan bernafsunya penyidik melakukan penahanan terhadap aktivis buruh dalam menjalankan fungsinya sebagai aktivis dan pengurus serikat buruh.
1354064483225568658
Menurut saya, tentu modus serupa akan terus berlanjut dan terjadi. Korbanyapun akan terus berjatuhan, bisa saja besok andalah korbanya, jika tidak ada penyikapan secara massif oleh gerakan buruh itu sendiri. Satu-satunya cara adalah, semua komponen dan kekuatan Serikat Pekerja/buruh melalui MPBI atau yang lainya, melakukan aksi serentak dan meminta komitmen Kapolri atau bahkan Presiden dan semua pihak untuk menghentikan Kriminalisasi terhadap aktivis buruh dalam menjalankan tugas organisasi dan menghormati kebebasan berserikat sebagai bagian dari Hak Asasi Manusia. Ada usulan lain? Teruslah bergerak kawan.

Sumber: Ahmad Fauzi Hasbullahi (kompasiana.com)

Ketua Serikat Buruh Indocement Jadi Target Penabrakan


Hermawanto: Edi mengalami luka serius diwajah dan kakinya. Saat ini di rawat di Rumah Sakit FMC, Bogor."
  • Jum'at, 25 Januari 2013
VHRmedia, Jakarta - Ketua Serikat Buruh Indocement Bogor Edi Iriawadi selain mengalami kriminalisasi juga menjadi target penabrakan orang tak dikenal.
Hal itu di informasikan kuasa hukum Edi Iriawadi, Hermawanto, di Jakarta, Jumat (25/1).
"Tragis selain dikriminalisasi, Ketua Serikat Buruh Indocement Bogor juga terindikasi menjadi target penabrakan," kata Hermawanto yang juga eks Direktur Lembaga Bantuan Hukum Jakarta itu.
Percobaan penabrakan, kata Hermawanto, terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Jumat, 25 Januari 2013.
Saat itu Edi Iriawadi yang selain menjadi Ketua Serikat Pekerja Indocement Bogor yang juga Koordinator Forum Buruh Bogor Bersatu (FB3) mengalami kecelakaan di ruas Jalan Raya Sentul. Laporan yang dia terima kecelakaan terjadi, karena Edi mencoba menghindari  minibus yang hampir menabraknya. Namun minibus kemudian kabur.
 "Akibatnya motornya Edi menabrak  truk," kata Hermawanto yang juga Direktur Eksekutif Initiative Institute itu. Edi kata Hermawanto mengalami luka serius diwajah dan kakinya. Saat ini Edi di rawat di Rumah Sakit FMC, Bogor.
Dirinya menyakini peristwa ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak suka dengan aktivitas serikat dan perjuangan kenaikan upah di Bogor yang disuarakan Edi.  Padahal, saat ini juga Edi sedang menjalani persidangan di Pengadilan Negeri Cibinong atas laporan pengusaha.
"Kami mengecam praktek biadab ini dan menuntut Kapolda  Jawa Barat,  Irjen Tubagus Anis Angkawijaya, segera menindak pelakunya dan pihak-pihak yang terkait dengan skenario jahat ini," katanya.(E2)

Sumber: Priyatno / Teguh Nugroho(VHRmedia.com)

Jumat, 03 Mei 2013

Nasionalisme Yang Sebenarnya

Risalah dari Prof. DR. Muhammad Badi’, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 
Penerjemah:
Abu ANiSA

Segala puji hanya milik Allah, shalawat dan salam atas Rasulullah saw beserta keluarga dan para sahabat serta orang-orang yang mendukungnya, selanjutnya…
Bahwa cinta kepada kampung halaman adalah naluri dan fitrah yang dianugerahkan kepada Manusia, bahkan dianugerahkan kepada seluruh makhluk.. Tidakkah Anda melihat burung-burung bermigrasi  melakukan perjalanan ribuan mil, dan kemudian kembali ke habitat aslinya setelah melewati suasana yang keras berupa cuaca yang keras atau iklim yang parah? ..
Begitu pula manusia yang dilahirkan di suatu tempat lain dan memiliki kerinduan pada negeri induknya, meskipun jaraknya jauh atau berat, namun karena kerinduan kepada negeri yang memotivasi seseorang untuk kembali, meskipun berada di akhir hidupnya dan akhir umurnya ..
Inilah fitrah manusia tidak bisa dipungkiri Islam, bahkan senantiasa dipelihara dan dimotivasi,  kecuali jika bertentangan dengan tugas jihad dalam membela kebenaran dan upaya untuk mereformasi negeri serta melakukan perlawanan terhadap ketidakadilan dan membela yang tertindas .. Pada kondisi seperti itu, Mengatasi kerinduan yang fitri merupakan bagian dari jihad dan tadhiyah (pengorbanan) yang akan diberikan penghargaan (pahala) seuai dengan kesulitan yang dihadapi…
Nabi saw memberikan contoh yang menakjubkan terkait cinta dengan negeri sendiri, loyal kepadanya dan rindu terhadapnya, pada saat hijrah dari Mekkah setelah terasa sempit jalan-jalan dakwah,kemudian beliau bersabda:
والله إنك لأحبّ أرض الله إلى الله وأحب أرض الله إليَّ، ولولا أن أهلك أخرجوني منك ما خرجت
“Demi Allah, Engkau adalah tempat (bumi) yang paling aku cintai sekiranya  pendudukmu tidak mengusirku, maka aku tidak akan keluar darimu “..
Allah berfirman:
إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ
“Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum) Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali”. (Al-Qashash:85)
Untuk meringankan beban dan mengobati perasaan rindu yang tinggi kepada kota Mekkah.
Begitupula sahabat Rasulullah saw “Bilal” yang senantiasa mendapatkan siksaan di kota Mekkah tidak seperti yang lainnya.. mensenandungkan puisi karena kerinduannya kepada kota Mekkah
Dan ketika Rasulullah SAW mendengar gambaran dan kondisi kota Mekkah dari salah seorang sahabat Ashil, meneteslah air mata yang mulia lalu bersabda: “wahai Ashil, biarkanlah hati-hati ini merindukannya”
Begitulah kecintaan Rasulullah saw yang mulia dan kecintaan para sahabat yang suci terhadap negerinya yang pertama (Mekkah), meskipun apa yang mereka temui berupa kehangatan dan sambutan yang baik di tempat hijrah mereka yang baru di Madinah Al-Munawarah..
Tidaklah seorang manusia dianggap sempurna kecuali memiliki rasa cinta terhadap negerinya, rindu kepadanya, berambisi atasnya dan berjuang dengan jiwa dan hartanya untuk membelanya, bahkan berusaha mengerahkan seluruh potensi untuk menjaga kemuliaannya, kekuatannya, kemenangannya dan kekayaannya.
Dan ketika kecintaan kepada negeri dilandasi dengan ikatan iman .. akan membuat perasaan menjadi mulia, dan ketika memahami (warga negara) bahwa membela tanah air adalah bagian dari mendekatkan diri kepada Allah, maka hal tersebut tidak akan sia-sia dan tidak akan melemahkan perlawanan terhadap musuh-musuh tanah air; karena ia faham bahwa
مَنْ مَاتَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، وَمَنْ مَاتَ دُوْنَ عِرْضِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ
“Barangsiapa mati dalam rangka mempertahankan hartanya adalah syahid, dan barangsiapa yang mati dalam rangka mempertahankan jiwanya adalah syahid”
dan
مَنْ قَاتَلَ لِتَكُوْنَ كَلِمَةَ اللِه هِيَ الْعُلْيَا فَهُوَ فِي سَبِيْلِ اللِه
 ”Baransiapa yang berperang untuk menjadikan kalimat Allah yang tertinggi maka ia di jalan Allah. “
 Dan ketika nasionalisme dilandasi karena Allah .. Lingkupnya akan menjadi lebih luas mencakup semua tanah kaum muslimin, sehingga membela mereka menjadi kewajiban dan menolong mereka adalah keharusan.
فَحَيْثُمَا ذُكِرَ اسْمُ اللِه فِي بَلَدٍ    ***   عدَدَتْ أَرْضَهُ مِنْ لبِّ أَوْطَانِي
Dimanapun nama Allah disebut dalam satu negeri *** maka negeri tersebut bagian dari tanah airku
Bahkan, cinta kepada negeri lebih luas dan lebih luas sehingga meliputi seluruh umat manusia. Allah SWT berfirman:
وَمَا لَكُمْ لا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَل لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا
“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: “Ya Tuhan Kami, keluarkanlah Kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah Kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah Kami penolong dari sisi Engkau!”. (An-Nisa:75)
Katika nasionalisme diiringi dengan akidah maka akan menghasilkan keteladanan dalam berkorban dan keberanian tidak takut terhadap berbagai tipu daya musuh, kebencian orang-orang yang membenci, para penghambat dan hina, sungguh telah banyak terjadi gerakan pembebasan dari penjajahan di negara kita yang didasari iman yang murni .. Bahkan jika pembebasan telah sempurna melalui keberanian para Mujahidin dan darah para syuhada, kita melihat di beberapa negara buah dari jihad dicuri oleh pencoleng yang tidak beriman pada hari hisab (perhitungan) dan yang tumbuh di atas hidangan materialisme dan atheisme; untuk menjadi alternatif yang menjamin kelanjutan dari pengaruh asing setelah runtuhnya penjajahan militer, dan inilah rencana penjajahan di sebagian besar negara setelah terusirnya penjajahan militer dengan penjajahan lain sehingga dapat mencapai satu tujuan.
Ikhwanul Muslimin berhasil memerangi orang-orang Yahudi di Palestina, dan berjuang memerangi pasukan Inggris di tepi kanal suez, (Omar Mukhtar) berjuang melawan penjajahan Italia di Libya, Ibnu Badis berjuang melawan penjajahan Perancis Aljazair, Al-Mahdi melawan penjajahan Inggris di Sudan .. Semua gerakan pembebasan tanah air titik tolaknya adalah iman yang murni, para Mujahidin sangat mengidamkan jihad dan syahadah di jalan Allah mengangkat tanah air dan membebaskan negerinya.
Dan tidak pernah para mujahidin memerangi saudaranya setanah air… Bahkan terhadap penguasa yang zhalim sekalipun, mereka seantiasa meluruskannya dengan kata-kata  yang hak meski mereka menanggungnya dengan banyak pengorbanan; jiwa, harta dan kebebasan, sama sekali tidak mendorongnya untuk balas dendam karena mengikuti contoh dari Rasulullah saw yang senantiasa dari umatnya berbagai macam siksa dan penderitaan, namun beliau selalu berdoa:
اللهمَّ اهْدِ قومي فإنهم لا يعلمون
“Ya Allah, berilah hidayah kepada kaumku, karena mereka tidak mengerti” 
Bahkan ketika datang malaikat gunungnya sekembalinya dari Thaif dalam kondisi terusir dan terluka, meminta izin kepada Nabi untuk menghancurkan warga Mekah yang keji. Beliau bersabda:
لا.. عسى الله أن يخرج من أصلابهم من يشهد أن لا إله إلا الله”، وقد استجاب الله تعالى دعاء نبيه صلى الله عليه وسلم
 ”Jangan.. karena aku berharap, Allah mengeluarkan dair keturunan mereka yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah”, Maka Allahpun mengabulkan doa Nabi saw tersebut”.
Maka Allah memberikan hidayah setelah itu, Makkahpun ditaklukkan dengan penuh kecintaan, maaf dan marhamah, dan Allah mengeluarkan Ikrimah dari tulang sulbi Abu Jahal, dan Khalid dari tulang sulbi Al-Walid bin Al-Mughirah, dan kota Mekkah kembali naungan tauhid untuk menjadi kiblat semesta alam, tempat kerinduan umat Islam hingga hari pembalasan.
Siapa saja yang mencintai tanah airnya tidak akan membakar, membunuh atau merusak, namun akan senantiasa mempertahankan tanah air dengan segala kekuatannya yang dimilikinya, dan tidak akan membuka tangannya berlumuran darah meski terhadap para pelanggar dalam bereksperi atau berlebih-lebihan dalam memusuhi
لَئِنْ بَسَطْتَ إِلَيَّ يَدَكَ لِتَقْتُلَنِي مَا أَنَا بِبَاسِطٍ يَدِيَ إِلَيْكَ لأقْتُلَكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
“Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah, Tuhan seru sekalian alam.” (Al-Maidah:28)
Alhamdulillah, kami diberikan anugerah untuk senantiasa bersabar atas segala sesuatu yang menimpa kami; kezhaliman, penjara, siksaan dan pembunuhan, dan telah banyak dari kami yang menjadi syuhada menghadap Tuhan mereka di masa lalu, bahkan sampai sekarangpun tidak dapat kami berikan hak-hak mereka dari orang-orang yang membunuh mereka, namun semua kami serahkan kepada Allah, karena disisi-Nya lah semua akan diperhitungkan dihadapan mahkamah ilahiyah yang Maha Adil, Allah akan putuskan semua urusan kita dengan hukum-Nya yang Maha Adil.
Rasa takut kami kepada Allah telah mendorong kami untuk tidak membalas permusuhan dengan permusuhan lainnya, namun senantiasa bersabar dan menyerahkan seluruhnya keapda Allah.. kami berseru seperti yang dimohonkan Nabi saw:
اللهمَّ اهْدِ قومي فإنهم لا يعلمون
“Ya Allah berilah petunjuk kepada kaumku karena mereka tidak mengetahui”.
Karena banyak sekali dari para pembangkang disesatkan oleh media yang keji, atau menjual sebagian mereka dan menguasai kebutuhan mereka para pemilik kepentingan dari antek-antek rezim masa lalu yang zhalim, bahkan ada sedikit dari mereka yang menjual perasaan mereka, mengkhianati tanah air mereka, mencari kekuatan dari musuh-musuh eksternal diatas kepentingan umat, merekalah yang akhirnya dapat kami singkap jati diri mereka dan kami kalahkan tipu daya dan permainan mreka, meskipun demikian, terhadap mereka kita diperintah oleh Allah untuk tidak berbuat buruk kepada mereka, namun tetap meresmpin perintah Allah
أُولَئِكَ الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلا بَلِيغًا
“Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di dalam hati mereka. karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan Katakanlah kepada mereka Perkataan yang berbekas pada jiwa mereka”. (An-Nisa:63)..
Dan memohon petunjuk (hidayah) melalui ucapan para ulama yang tsiqah
جهاد الكفار بالسيف والسنان، وجهاد المنافقين بالحُجَّة والبَيان
“JIhad melawan orang kafir dengan pedang dan senjata, dan jihad melawan orang munafik dengan hujjah (bantahan) dan penjelasan.
Kita tidak akan kehilangan harapan dan tidak akan menyerah atau putus asa dari Rahmat Allah SWT, dan kami akan terus bekerja siang dan malam, berkorban dengan ruh, waktu, berbagai kondisi kami karena kecintaan kami kepada tanah air  dan sayang rakyat kami, meninggikan syiar-syiar (damai .. damai .. damai), melantunkan ayat Al-Qur’an
إِنْ أُرِيدُ إِلا الإصْلاحَ مَا اسْتَطَعْتُ وَمَا تَوْفِيقِي إِلا بِاللَّهِ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ
Aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan. dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. hanya kepada Allah aku bertawakkal dan hanya kepada-Nya-lah aku kembali”. (Huud:88)
Imam Syahid Hasan Al-Banna juga telah mengajarkan kita untuk berkata dalam berbagai kondisi seperti:
ونُحبُّ أن يعلمَ قومنا أنهم أحبُّ إلينا من أنفسنا، وأنه حبيبٌ إلى هذه النفوس أن تذهب فداءً لعزتهم إن كان فيها الفداء، وأن تزهق ثمنًا لمجدهم وكرامتهم ودينهم وآمالهم إن كان فيها الغناء.. وما أوقفنا هذا الموقف منهم إلا هذه العاطفة التي استبدت بقلوبنا، وملكت مشاعرنا، فأقَضَّتْ مضاجعنا وأسالت مدامعنا.. وإنه لعزيزٌ علينا جدُّ عزيز أن نرى ما يحيط بقومنا، ثم نستسلم للذلِّ أونرضى بالهوان أو نستكين لليأس، فنحن نعمل للناس في سبيل الله أكثر مما نعمل لأنفسنا، فنحن لكم لا لغيركم أيها الأحباب، ولن نكون عليكم يومًا من الأيام
“Kami ingin agar umat mengtahui bahwa mereka lebih kami cintai daripada diri kami sendiri, sungguh, jiwa-jiwa kami ini senang gugur sebagai penebus bagi kehormatan mereka, jika memang tebusan itu yang diperlukan. Atau melayang untuk membayar kejayaan, kemuliaan, agama, dan cita-cita mereka, jika memang mencukupi.. Tiada yang membawa kami pada sikap seperi ini kepada mereka, kecuali karena rasa kasih sayang yang telah mencengkram hari kami, menguasai perasaan kami, menghilangkan kantuk kami, dan mengalir air mata kami. SUngguh, kami benar-benar sedih melihat apa yang menimpa umat ini, sementara kita hanya sanggup menyerah pada kehinaan, ridha pada kerendahan dan pasrah pada keputusasaan.. Sungguh, kami berbuat di jalan Allah untuk kemaslahatan seluruh manusia, lebih banyak dari apa yang kami lakukan untuk kepentingan diri kami. Kami adalah milik wahai saudara-saudara tercinta, bukan untuk orang lain. sesaat pun kami tak akan pernah menjadi musuh kalian”.
Semoga Allah melindungi negeri kita, tanah air kita dan bangsa kita..
Semoga Allah memberikan rahmat kepada para syuhada kami dan mengobati orang-orang yang menjadi korban…
Memberikan kepada kita rasa aman.. Amin ya Rabbal alamin..
فَسَتَذْكُرُونَ مَا أَقُولُ لَكُمْ وَأُفَوِّضُ أَمْرِي إِلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ بَصِيرٌ بِالْعِبَادِ .  فَوَقَاهُ اللَّهُ سَيِّئَاتِ مَا مَكَرُوا وَحَاقَ بِآلِ فِرْعَوْنَ سُوءُ الْعَذَابِ
“Kelak kamu akan ingat kepada apa yang kukatakan kepada kamu. dan aku menyerahkan urusanku kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha melihat akan hamba-hamba-Nya”. Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan Fir’aun beserta kaumnya dikepung oleh azab yang Amat buruk”. (Ghafir:44-45)
Allah Akbar dan segala puji hanya milik Allah

Kamis, 02 Mei 2013

hikmah

Pahamilah keadaan saudaramu sepositif mungkin, sampai fakta menunjukkan bukti yang sebalaiknya. Hindari dugaan buruk atas ucapannya yang salah, Jika engkau melihat kemungkinan positif atasnya. — Umar bin Khathab
Kita adalah umat yang meraih kemenangan bukan karena banyaknya jumlah ataupun kekuatan. Kita meraih kemenangan karena kita sedikit berbuat dosa sementara dosa musuh-musuh kita lebih banyak. Apabila dosa kita dan musuh kita sama. Maka tidak ada penghalang bagi musuh untuk mengalahkan kita dengan jumlah dan kekuatan yang mereka punya

— Umar bin Khathab
Jika kalian telah mendapatkan sunnah Nabi, maka ikutilah dan janganlah kalian berpaling dari sunnah dan mengambil pendapat yang lain. — Imam Syafi’i

apa yang aku larang hendaklah kalian menghindarinya dan apa yang aku perintahkan maka hendaklah kalian laksanakan semampu kalian. Sesungguhnya kehancuran orang-orang sebelum kalian adalah karena banyaknya pertanyaan mereka (yang tidak berguna) dan penentangan mereka terhadap nabi-nabi mereka. — HR. Bukhari-Muslim 
Mengapa sekarang seolah berbagai lembaga, media, bahkan elit pemerintahan seolah menyudutkan dan menyerang kita? Beliau bertanya balik,) “Kalian tahu kenapa semua ini terjadi? Semua ini agar kalian tahu dan menyadari betul bahwa tidak ada tempat bersandar kecuali kepada Allah dan agar jangan pernah kalian menanti dukungan dan kemenangan kecuali kepada Allah. Oleh karenanya merengeklah kepada Allah dalam doa-doa kalian, dan bersungguh-sungguhlah dalam beramal! — Hassan Al-Banna

Orang yang merdeka adalah orang menjaga (merawat) kasih sayang (ukhuwah) yang hanya sebentar atau orang yang berafiliasi kepada orang yang telah memberikan manfaat meski hanya satu kata. — Imam Syafi’i

Perhatikan apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan — Ali bin Abi Thalib

Demi Allah, kebatilan tidak akan mampu mengalahkan kita selama kita menegakkan kebenaran, kecuali karena kalian (pasukan islam) telah berbuat dosa ataupun saya (pemimpin kalian) yang berbuat dosa. — Umar bin Khathab

Memberi kebahagiaan kepada orang lain adalah puncak kebahagiaan. — Hassan Al-Banna

Rabu, 01 Mei 2013

Menikah Ikut Mengurangi Resiko Serangan Jantung

Hidayatullah.com-- Penelitian terbaru di Finlandia menemukan pria dan wanita dua kali lebih mungkin meninggal setelah peristiwa sindrome koroner akut seperti serangan jantung jika mereka belum menikah. Orang yang belum menikah juga memiliki tingkat yang lebih tinggi dari ACS, dengan perbedaan yang meningkat selama masa studi 15 tahun.
"Hasil penelitian menunjukkan pernikahan mengurangi resiko penyakit koroner akut dan kematian akibat penyakit tersebut, baik pada pria atau wanita," kata ketua peneliti Dr.Aino Lamminatausta dari Turku University Hospital dikutip ABC News mengutip European Journal of Preventive Cardiology.
Menurut para peneliti, pernikahan ternyata bisa mengurangi risiko pria maupun wanita untuk terkena penyakit jantung. Penelitian lain telah menunjukkan bahwa menjadi lajang atau hidup sendiri meningkatkan risiko pengembangan dan kematian akibat penyakit jantung.
Lamminatausta mengumpulkan data lebih dari 15.300 orang yang terkena serangan jantung antara tahun 1993 dan 2002. Dari jumlah pasien tersebut 7.700 orang meninggal 28 hari pasca serangan jantung.
Para peneliti menemukan pria yang belum menikah 58 - 66 persen lebih mungkin mengalami serangan jantung dan 60 -65 persen dari wanita lajang dibandingkan dengan anggota dari pasangan yang sudah menikah.
Perbedaan risiko pada kematian akibat penyakit jantung bahkan lebih besar lagi pada kelompok orang yang menikah dan yang hidup sendiri. Untuk pria lajang, risiko kematian 28 hari pasca serangan jantung melebihi 60 persen.
Apa yang menjadi dasar perbedaan antara orang yang sudah menikah dan yang jomblo ini belum diketahui secara jelas. Beberapa alasan yang dianggap lebih mungkin adalah karena orang yang jomblo pada umumnya status kesehatannya lebih rendah. Sementara orang yang sudah menikah juga cenderung memiliki status finansial lebih mapan dan lebih banyak teman serta dukungan sosial lebih besar, yang semuanya meningkatkan status kesehatan.
Menurut Dr.Gregg Fonarow, pakar kardiologi dari Universitas California, Los Angeles alasan pernikahan dapat melindungi orang dari serangan jantung memang memerlukan studi lebih lanjut.
Lebih Bahagia lebih Irit
Sebelumnya, tahun 2012,  peneliti dari Michigan State University juga telah menemukan bahwa orang yang sudah menikah cenderung lebih bahagia selama hidup daripada orang yang belum menikah.
Studi kami menunjukkan bahwa orang rata-rata lebih bahagia daripada mereka tidak menikah," ujar Stevie C.Y. Yap, seorang peneliti dari departemen psikologi Michigan State University (MSU) sebagaimana sudah dimuat di Journal of Research in Personality.
Sementara itu, penelitian di Inggris menemukan, menikah jauh lebih irit dibanding menjomblo. Menurut riset, pasangan yang telah menikah umumnya dapat melakukan penghematan. Mereka umumnya dapat menghemat sekitar 68 Pound per bulan dan mencapai 800 Pound per tahun.*

reff: hidayatullah.com

Kedelai dapat Atasi Keluhan Menopouse

-Kedelai dapat membantu kaum perempuan untuk mengatasi masalah yang dikeluhkan akibat proses menopause.

"Fitoestrogen yang terkandung di dalam kedelai memiliki struktur kimia dan aktivitas biologis yang menyerupai hormon estrogen dalam tubuh," kata dokter spesialis gizi klinik dari Santosa Hospital, dr. Abdullah Firmansah, SpGK, M.Kes, pada acara peluncuran situs soylution.co.id di Jakarta, Senin (18/03/2013).

Firman menjelaskan, struktur kimia fitoestrogen memiliki efek menyerupai estrogen alami, sehingga dapat menurunkan risiko penyakit dan aneka keluhan pada masa menopause.

Pada masa menopause, hormon estrogen pada perempuan mengalami penurunan sehingga mengakibatkan siklus haid tidak teratur bahkan terhenti.

"Isoflavon adalah satu jenis fitoestrogen yang paling baik dikonsumsi pada masa menopause," jelas Firman, dalam berita Antara.

Isoflavon yang berasal dari protein kedelai, dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon perempuan secara alami, sehingga aman dan tidak mengakibatkan efek samping pada perempuan.

Namun Firman juga mengingatkan, selain banyak mengkonsumsi makanan sehat yang mengandung fitoestrogen, perempuan juga disarankan untuk tidak stress, cukup beristirahat. dan berolahraga secara teratur untuk mengatasi keluhan akibat menopause.*


reff: hidayatullah.com